Upaya badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memasok slot qris 5k bantuan kemanusiaan di Gaza telah mencapai “titik kritis”, seorang pejabat senior memperingatkan.
Upaya bantuan di Gaza menghadapi kendala yang semakin besar karena pasukan Israel terus menyerang pekerja bantuan di tengah pelanggaran hukum dan ketertiban di daerah kantong yang dilanda perang itu, kata kepala badan kemanusiaan PBB (OCHA) dalam sebuah pernyataan pada Senin malam. Ia juga mencatat adanya ancaman dari kelompok bersenjata Palestina.
Tom Fletcher, wakil sekretaris jenderal untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat, mengatakan : “Realitanya adalah bahwa meskipun kita bertekad untuk memberikan makanan, air dan obat-obatan kepada para penyintas, upaya kita untuk menyelamatkan nyawa sudah berada di titik kritis.”
Pejabat itu mencatat serangan udara Israel telah melukai tiga orang secara serius di titik distribusi makanan tempat mitra Program Pangan Dunia (WFP) beroperasi.
Tentara Israel juga menembakkan lebih dari 16 peluru ke konvoi PBB yang ditandai dengan jelas di pos pemeriksaan dari selatan ke utara pada hari Minggu, tambahnya.
Geng-geng Palestina bersenjata juga menghambat operasi. Mereka membajak enam truk tangki bahan bakar yang memasuki perbatasan Karem Abu Salem, yang dikenal sebagai Kerem Shalom oleh warga Israel, sehingga lembaga-lembaga kemanusiaan hampir tidak memiliki bahan bakar untuk operasi bantuan, kata Fletcher.
“Tidak ada ketertiban sipil yang berarti. Pasukan Israel tidak mampu atau tidak mau menjamin keamanan konvoi kami. Pernyataan dari otoritas Israel menjelek-jelekkan pekerja bantuan kami bahkan saat militer menyerang mereka. Relawan masyarakat yang mendampingi konvoi kami menjadi sasaran. Sekarang ada persepsi bahwa melindungi konvoi bantuan itu berbahaya tetapi aman untuk menjarahnya,” kata Fletcher.
Genosida Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 45.854 warga Palestina dan melukai 109.139 orang sejak 7 Oktober 2023. Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu, dan sekitar 250 orang ditawan.
Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina di Jalur Gaza pada hari Selasa, kata petugas medis. Salah satu serangan tersebut menewaskan empat orang di sebuah rumah di kamp pengungsi al-Shati di Kota Gaza, sementara enam lainnya tewas dalam serangan terpisah di seluruh wilayah itu, kata petugas medis.
OCHA juga telah menyatakan keprihatinan yang mendalam setelah bayi lainnya meninggal karena kedinginan di Gaza pada hari Senin karena hipotermia dan pembatasan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk tenda, selimut, kasur dan perlengkapan lainnya untuk warga Palestina yang mengungsi.
“Kematian ini dapat dicegah jika perlengkapan yang dibutuhkan untuk melindungi anak-anak ini tersedia bagi keluarga mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Badan-badan PBB memperkirakan bahwa sekitar 1,6 juta orang di Gaza tinggal di tempat penampungan sementara yang tidak melindungi mereka dari dinginnya musim dingin, dengan hampir setengah juta orang tinggal di daerah-daerah yang rawan banjir. Pihak berwenang di Gaza mengatakan sekitar 110.000 dari 135.000 tenda yang digunakan sebagai tempat berlindung di Jalur Gaza sudah usang dan tidak layak pakai.
Fletcher telah meminta negara-negara anggota PBB untuk memastikan bahwa semua warga sipil, dan semua operasi kemanusiaan, dilindungi.
Komentarnya muncul saat Kementerian Kesehatan Gaza mendesak donor internasional untuk segera menyediakan bahan bakar guna mempertahankan layanan medis.
Peringatan ini memperingatkan akan adanya “bencana nyata”, karena tidak ada satu pun fasilitas kesehatan yang masih beroperasi di daerah kantong tersebut yang memiliki stok bahan bakar tersisa, sehingga “mengancam rumah sakit, stasiun oksigen, lemari pendingin obat-obatan, dan tempat penitipan anak”.
Kementerian mengatakan pengiriman bahan bakar terbaru dicuri pada hari Senin saat sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.
“Kami kembali mengimbau kepada semua lembaga internasional dan kemanusiaan yang peduli untuk segera melakukan intervensi guna menyediakan dan mengamankan bahan bakar untuk mengoperasikan generator di rumah sakit dan pusat kesehatan di Jalur Gaza,” kata kementerian tersebut.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengonfirmasi bahwa pembicaraan tidak langsung yang bertujuan untuk memperkuat gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas terus berlanjut dengan “pertemuan teknis” yang berlangsung antara kedua pihak.
Diskusi antara pejabat tingkat bawah mengenai rincian kesepakatan masih berlangsung, dan “tidak ada pertemuan utama yang berlangsung saat ini”, tambahnya.
Hamas tetap pada tuntutannya pada hari Selasa agar Israel sepenuhnya mengakhiri serangannya terhadap Gaza dan menarik semua pasukannya dari Gaza berdasarkan kesepakatan apa pun untuk membebaskan tawanan Israel.